Senin, 23 Juli 2012

Pin It

Hal-Hal yang harus Anda Fikirkan Sebelum Menjadi Kepala Daerah


Baru-baru ini penduduk kota Kota Jakarta melakukan Pemilihan Kepala Daerah yaitu PilGub. sudah pasti untuk menjadi Kepala daerah memiliki usaha dan kerja keras , apalagi daerah tersebut adalah ibukota negara seperti Jakarta, dengan beragam suku dan watak setiap orang yang berbeda-beda.
Kali ini saya terinspirasi dari hal tersebut untuk menulis Hal-hal yang Harus Difikirkan untuk Menjadi Kepala Daerah . hal ini merupakan pandangan dari seorang remaja
ini dia :



  • Popularity
Popularitas Merupakan hal penting bagi setiap Calon, itu sebabnya mengapa setiap calon melakukan kampanye-kampanye demi mengambil simpatisan  banyak masyarakat, namun apabila hal tersebut tidak di imbangi dengan prilaku dan track Recordnya sebagai orang yang penting, itu sama saja dengan sia-sia. untuk itu , jauh sebelum melakukan pencalonan anda harus sering terjun kemasyarakat , bhakti masyarakat demi membangun sebuah popularitas agar Well Known di masyarkat


  • Public Relationship
Dukungan partai merupakan suatu public relationship, banyak para caleg maupun Kepala-kepala daerah berlomba-lomba untuk mendapatkan dukungan dari masing-masing partai namun terkadang masyarakat juga cenderung tidak percaya pada seseorang apabila melihat partai yang mendorongnya dari belakang, masyarakat Indonesia di era sekarang ini sudah mulai pintar, dan juga banyak memiliki hati nurani dalam melihat suatu partai , bisa saja mereka melihat dari Good Side or Bad Side, karena pada dasarnya setiap manusia memiliki intrepretasi dan paradigma yang berbeda-beda. So, Be Wisely dalam memilih Partai.

  • People Trust
People Trust/ kepercayaan orang-orang, Masyarakat sekarang ini sangat beragam , ada yang mudah di tarik dengan kata-kata ada pula yang memiliki pemikiran kritis tentang para pemimpinya dan ia pasti sangat hati-hati dalam memilih seorang pemimpin , saya ambil contoh pada pemilihan Gubernur di DKI .
Bapak J yang merupakan mantan bupati memiliki suara trbanyak pada quick count, ini berarti sesuatu, yaitu ia memiliki High People Trust karena para pendukungnya melihat Track Record nya sebagai bupati yang bagus, menghasilkan sesuatu yang berarti dan sebuah perubahan. 

  • Modal
Modal ini tidak hanya meliputi finansial namun terdapat pula kemampuan ia dalam Berkata , kepribadian , dan Kemampuan memanage keadaan suatu pemerintahan .
Untuk seseorang yang memilki finansial tidaklah cukup hanya hal tersebut tapi harus kita akui di Zaman sekarang ini untuk dana kampanye saja ukuran milyar, jika difikir-fikir ini sudah gila. Terlepas dari finansial, Kemampuan Berkata-kata di depan umum itu juga hal wajib dimiliki setiap calon, memiliki kpribadian yang menarik berkharisma, dan punya Pemikiran Kritis dalam memilih hal yang akan di terapkan demi kemajuan.

mungkin itu saja pendapatku sebagai seorang remaja, namun ada pula hal-hal yang menurutkan ganjal dari suatu pemilihan yaitu Sektor Finansial.
Di Sektor ini jika difikir memang benar-benar gila dan tidak masuk dalam logika orang-orang awam, mengapa demikiann ????
Jika kita kalkulasi antara dana kampanye yang melambung sangat tinggi dibanding dengan pendapatan seorang kepala daerah , itu sangat tidak wajar dan memiliki Rasio yang sangat jauh, saya ambil satu contoh juga pada PilGub DKI.

Calon F di nobatkan sebagai Calon dengan kampanye terbesar yaitu berkisar Rp 62,6 miliar, sekarang kita lihat , Berapa sih gaji Gubernur DKI ???

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 68/2001 tentang Tunjangan Jabatan Bagi Pejabat Negara Tertentu, gaji pokok kepala daerah "hanya" Rp 3 juta. Adapun tunjangan jabatan diatur dalam Keppres No 59 Tahun 2003 tentang Tunjangan Jabatan Bagi Pejabat Negara Di Lingkungan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara. Tunjangan jabatan gubernur sekitar Rp 5,4 juta. Jadi, gaji total Rp 8,4 juta.Pada 2011, DKI Jakarta memiliki penghasilan pajak Rp 14,8 triliun. Sesuai Peraturan pemerintah, kepala dayaherah akan mendapat insentif paling tinggi 10 kali gaji pokok dan tunjangan kalau menjadi penghasil pajak di atas Rp 7,5 triliun. Artinya, Gubernur DKI akan mendapat tambahan paling tidak Rp 80 juta di luar gaji.
Ini Berarti Gaji Aslinya Berkisar 90 Jt perbulan , coba hitung apabila ia menjabat dalam lima tahun .
60 bulan x 90 = 5.400 jt
Bisa kita bandingkan bukan 5,4 Milyar : 62,6 miliar .tingginya rasio angka ini mendorong kepala pemerintahan untuk mendapatkan uang lebih demi mengembalikan modal tersebut, Memang benar kepala pemerintah juga punya masukan dari banyak pihak seperti fasilitas rumah, kendaraan, insentif rapat, dan kunjungan dinas, Tapi apa itu mungkin untuk Mencukupi kekurangan Rp 57,2 Milyar ????
konyol bukan ???
sementara dari partai nya juga pasti meminta setoran , akan keberhasilannya. Ini Merupakan ?? bagi kita .
di lain pihak, ada juga masalah management yang kurang dari para calon itu terlihat pada saat ia terpilih, hanya mengumbar janji tetapi ia tidak dapat dan tidak terealisasi semua kata-katanya.

Ini Patut kita renungkan dan patut anda fikirkan jika ingin menjabat menjadi seoarang pemimpin di Indonesia ini.
tetapi saya sendir berharap dengan sangat akan kemajuan Indonesia ini, yang paling penting adalah kepeduliannya kepada masyarakat dan pemikirannya demi kemajuan , bukan demi Korupsi Kolusi dan Nepotisme yang hanya memikirkan pribadi dan golongan saja.
ok, mungkin itu saja, terima kasih atas kunjungan anda :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar